Potensi Pedesaan Melimpah
Jum'at, 28 November 2008 , 00:07:00
CIANJUR, (PRLM).-Berbagai potensi wilayah pedesaan yang melimpah, utamanya sektor pertanian hingga saat ini manfaatnya belum optimal dirasakan warga setempat. Bahkan sebaliknya, kebanyakan manfaat dari potensi pedesaan itu justru dinikmati warga kota.
Salah satu penyebabnya karena selama warga desa dihadapkan pada beberapa kendala, seperti minimnya akses informasi, pasar, hingga berbagai hasil penelitian belum sampai dan bisa diterapkan.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi Suryadarma Ali, Kamis (27/11) saat menyampaikan sambutan di acara peresmian program Ovop Agribisnis dan sarana pemasaran holtikultura di Kp. Padakati Desa Tegalega Kec. Warungkondang Kab. Cianjur. Hadir dalam acara tersebut, Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh beserta pihak terkait.
"Wilayah Pedesaan itu memiliki potensi besar, tapi ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positif tanahnya subur, apa saja komoditas yang ditanam hasil panennya bisa bagus. Namun sayangnya, potensi ini belum bisa dinikmati warga pedesaan karena berbagai kendala," kata Menteri.
Dikatakannya, beberapa penyebab yang membuat warga pedesaan belum bisa memanfaatkan secara optimal potensi pertanian, sekaligus menikmati hasil usahanya dikarenakan masih terbatasnya akses informasi. Demikian pula dengan penguasaan pasar, masih sangat terbatas.
Ditambah lagi penerapan berbagai hasil penelitian masih belum sampai ke masyarakat pedesaan. Kondisi itu membuat manfaat dan hasil produk warga pedesaan itu masih dinikmati warga perkotaan. "Informasi, pasar dan penerapan hasil penelitian ini, umumnya dikuasi orang kota. Jadi mereka yang merasakan manfaat terbesar dari potensi pedesaan," ungkapnya.
Dijelaskan menteri, selama ini hampir semua desa memiliki produk unggulan dengan kualitas cukup baik. Namun sayangnya, peningkatan kualitas produk unggulan itu tidak dibarengi dengan kemampuan meningkatkan pemasaran hasil produksinya. Akibatnya, pada saat produksi melimpah pemasaran menjadi terhambat dan kesulitan menjual. Apalagi hasil pertanian daya tahannya relatif terbatas.
"Meningkatkan kualitas itu belum cukup, dan harus diimbangi dengan meningkatan akses pasar. Soalnya dua komponen itu merupakan satu kesatuan. Namun sering kali terlupakan, fokus pada peningkatan kualitas. Ini yang membuat para petani merugi, ketika mereka sudah bersusah payah meningkatkan kualitas produk tetapi sulit dipasarkan," jelasnya.
Karenanya, pihaknya berharap kepada semua pihak utamanya di pedesaan bisa mengimbangi peningkatan kualitas produk dengan memperluas pemasarannya. Sehingga, jerih payah meningkatkan kualitas itu manfaat dan nilai tambahnya bisa dirasakan warga pedesaan, tidak dinikmati warga perkotaan. (A-116/A-26).*** (Sumber : www.pikiran-rakyat.com)

0 comments:
Post a Comment