bandungbaratnews.com

• Penjualan Jangan Sekadar Penuhi Target
Dedi Herdiana


BANDUNG, TRIBUN - Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Asy’ari meminta setiap pengembang Rumah Susun Sederhana Hak Milik (Rusunami) untuk memperketat pengawasan pemasarannya. Karena hingga sekarang ini kerap muncul isu-isu bahwa rusunami yang sebagian bersubsidi pemerintah itu salah sasaran. Ada yang menjadi milik kalangan berduit yang mampu membeli 5-10 unit di setiap proyek.


“Saya tidak ingin nanti terdengar bahwa teryata si tuan A sudah memesan 10 unit, lalu si tuan B memesan 10 unit juga, begitu juga dengan si tuan C. Saya minta agar rusunami ini benar-benar menjadi solusi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Jadi tolong bagian marketingnya harus bisa menjaga perasaan masyarakat menengah ke bawah itu, karena kalau tidak mereka akan tersakiti hatinya,” kata Yusuf, Jumat (7/11).



Yusuf menyampaikan hal itu dalam acara Ground Breaking (Pemasangan Tiang Pancang Pertama) Sanggar Hurip Apartemen (Rusunami) di Jalan Kawaluyaan, Soekarno Hatta. Acara ini juga dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda.



Menurut Yusuf, isu-isu tersebut selalu muncul sejak dimulainya pengerjaan program pemerintah pusat. Yakni saat ada program menjadikan Indonesia sebagai negara Seribu Tower. Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin mendengar lagi isu tersebut muncul kembali dalam pembangunan rusunami di Bandung ini.



“Maka pimpinan pengembang harus benar-benar bisa mengontrol ketat kinerja bagian pemasarannya. Jangan sampai terburu-buru untuk sekedar memenuhi target penjualannya saja. Agar subsidi pemerintah benar-benar dirasakan masyarakat menengah ke bawah,” katanya.



Selain itu, Yusuf juga meminta agar pengembang mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitar proyek pembangunan. Karena hubungan harmonis itu akan menjadikan masing-masing pihak tidak merasa dirugikan. Bahkan proyek pembangunannya pun akan berjalan lancar.



Sementara itu, Ahmad Heryawan menuturkan Pemprov Jabar akan mendukung semua program pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota yang berpihak kepada masyarakat kecil. Termasuk soal pembangunan rusunami tersebut, Pemprov Jabar sudah menunjukkan dengan mengeluarkan SK Gubernur percepatan pembangunan prorgam seribu tower yang ditandatangani pada Januari 2008.



“Apalagi Jabar merupakan kawasan yang penduduknya terbilang paling banyak dibanding provinsi lain. Jadi pembangunan perumahan di Jabar itu, khususnya di Bandung merupakan hal sangat dibutuhkan” kata Gubernur. (ddh)



Harga Mulai Rp 97,5 Juta
PADA Ground Breaking tersebut, Direktur Utama PT Sanggar Hurip, Lukas Sartono mengatakan rencana pembangunan apartemen bersubsidi. Terdiri dari dua tower apartemen yang memuat 600 unit dengan beberapa tipe. Yakni tipe 26, 28, 31, 35 dan 36 meterpersegi. Harga jual setiap unitnya paling rendah Rp 97,5 juta dan tertinggi Rp 135 juta.



Terkait pembangunan rusunami, Yusuf mengatakan sesuai rencana program seribu tower akan difokuskan di kawasan Jabodetabek yang mencapai 50 persen. Sebesar 30 persen dibangun di kota-kota lain di Pulau Jawa dan 20 persen lagi dibangun di luar Pulau Jawa.



“Hingga sekarang ini untuk di DKI sudah ada sekitar 222 pengembang yang sudah daftar siap membangun rusunami. Di Bodebek ada 50 pengembang yang sudah daftar, di Bandung ada 17 pengembang dan di Batam 64 pengembang,” ungkapnya.



Banyaknya peminat pengembang itu, dikatakan Yusuf menunjukkan krisis global tidak berpengaruh signifikan terhadap pembangunan sektor proferti. Dicontohkannya untuk di Jabar itu, rencananya akan terus dikembangkan terkait pembangunan rumah sederhana sehat (RSH), seperti di Cimahi, Rancaekek, dan Jatinangor.



“Sedangkan targetnya untuk tahun 2009 nanti bisa membangun 160 ribu RSH. Tapi memang untuk tahun 2009 itu alokasi anggarannya dari APBN harus diturunkan sedikit dari tahun sebelumnya,” aku Yusuf. (ddh)Sumber (www.tribunjabar.co.id)

Selanjutnya..... Selanjutnya...