Desa Siaga Ditargetkan Selesai 2010

NGAMPRAH, (PRLM).- Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkessos) Kabupaten Bandung Barat menargetkan program Desa Siaga dapat terselesaikan pada tahun 2010. Hingga tahun 2007, program Desa Siaga baru terlaksanakan di 56 desa (30%) dari total seluruh 165 desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kepala Dinkessos, dr. Dodo Suhendar, Kamis (14/8) mengatakan, jangkauan pelayanan kesehatan di KBB belum dapat terlaksana secara merata. Padahal masih ada beberapa desa yang sulit akses ke puskesmas terdekat. “Bahkan untuk sampai ke puskesmas terdekat saja mereka harus menggunakan ojek yang biayanya mencapai Rp 20.000,00,” ucapnya.

Terkait hal tersebut, Dodo menekankan bahwa peran bidan di sebuah desa menjadi sangat penting. Bidan menjadi orang terdepan yang akan lebih mengetahui bagaimana situasi keseharian di desa. Setidaknya, kehadiran bidan desa tidak hanya untuk pertolongan persalinan saja, tetapi juga sebagai pertolongan pertama orang sakit sebelum ke puskesmas maupun ke dokter.

Dodo mengatakan bahwa baru sekitar 70% masyarakat KBB yang menggunakan jasa tenaga medis untuk proses persalinan. Sedangkan sisanya masih menggunakan jasa nonmedis (paraji) untuk menolong persalinan.

Sementara itu, Ketua IBI KBB, Bidan Heni Rochaeni, Am. Keb mengatakan banyaknya institusi Diploma III yang minimal jumlah peserta didik tiap institusi tersebut mencapai 50 orang turut membantu dalam pengembangan Bidan yang ada. Namun, Heni menegaskan agar jangan sampai kemunculan bidan-bidan baru tersebut ternyata tidak didukung oleh profesionalismenya.

“Jangan sampai pada ada Bidan yang ternyata terbatas oleh pengalaman praktek di lapangan, sehingga belum memenuhi kompetensi,” katanya. (CA-169/A-147)*** Sumber : (klik www.pikiran-rakyat.com)