Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

24 August, 2008

Eksotika Batu Alam Citatah

Eksotika Batu Alam Citatah
Ricky Reynald Yulman
SUDAH seabad lebih suara denting pahat baja di atas batu basalto, itu seperti tak pernah berhenti terdengar. Kadang suaranya memang lenyap ditelan deru truk atau bisingnya suara bus antarkota antarprovinsi. Namun, samar selalu kembali terdengar.
HINGGA kini, pemandangan para pemahat saat "menguliti" batu-batu cadas itu masih terlihat di bengkel kerja puluhan galeri di sepanjang Jalan Raya Cipatat di kawasan Desa Citatah, Kabupaten Bandung Barat.
Sebelum Jalan Tol Purbaleunyi dibuka tahun 2004, jalur ini merupakan jalur utama yang sering dilewati warga Jakarta, Bogor, Cianjur, dan Sukabumi bila ingin pergi ke Kota Bandung. Dulu daerah ini sangat ramai.
Kecamatan Cipatat, Cikalongwetan, dan Padalarang yang diyakini sebagai situs Danau Bandung Purba, dikelilingi bukit-bukit batu alam aneka jenis. Kondisi alam tersebut membuat sebagian warga belajar mengolah batu untuk berbagai keperluan.
Menurut Omo (75), warga Kampung Tagog Munding, berdasar cerita para sesepuh, aktivitas membuat batu jadi barang keperluan sehari-hari seperti cowet dan lulumpang, lebih dulu dikenalkan warga Kampung Kepuh, Kecamatan Padalarang, kemudian berkembang ke daerah Citatah.
"Disebut Kampung Tagog Munding, karena dulu di sini tempat mangkal roda yang ditarik munding. Cowet dan barang-barang kerajinan batu dari Padalarang dibawa kemari buat dikirim lagi ke Cianjur, Sukabumi, dan daerah lain," ungkap lelaki yang masih kuat merokok kretek ini.
Pengawas produksi pusat kerajinan batu alam Al Ma'Riah di Kampung Cimerang Asep Mulyana membenarkan cowet dan lulumpang batu masih diproduksi sampai sekarang. Sesuai bentuk alat-alat itu dipakai menggiling bumbu, sambal, dan bahan-bahan obat.
"Makin lama pengetahuan masyarakat bertambah. Sekarang kami sudah mampu membuat ratusan bentuk mulai dari wastafel, bak mandi, ubin, kursi dan meja taman, wadah air mancur, pot bunga, kap lampu, dan aneka pajangan interior dan eksterior rumah. Harganya mulai Rp 25.000 sampai puluhan juta rupiah," terang Asep Mulyana.
Selain batu basalto dan andesit, warga setempat juga mengolah jenis batu alam lain buat berbagai keperluan. Misalnya marmer buat lantai, batu nisan, pelapis makam. Batu granit, onix, dan batu paras Jogja yang cocok dibuat patung berbentuk lain.
Produk kerajinan batu Citatah sudah dikenal di beberapa negara seperti Swiss, Korea, Malaysia, dan Singapura. Rata-rata pembeli luar negeri adalah wisatawan yang datang langsung ke galeri batu alam di Citatah. Kemudian membawa produk kerajinan batu ke negara masing-masing.
Sedangkan peminat dalam negeri biasanya berasal dari kalangan kolektor, pemilik hotel, dan kafe. Mereka memanfaatkan batu alam tersebut untuk memunculkan nuansa etnik rumah maupun halaman mereka. (ricky reynald yulman)
Tergeser Produk KosmetikKEKAYAAN batu alam yang dimiliki kawasan Citatah, membuat investor tertarik mendirikan pabrik-pabrik pengolah marmer dan kapur sekitar tahun 1980-an. Daerah tambang galian tipe C lain ikut berkembang.
Namun perkembangan ini di satu sisi membuat warga perajin batu alam makin sulit mendapatkan bahan baku. Beberapa pengusaha terpaksa mendatangkan marmer dari Makassar Sulawesi Selatan, serta mengimpor marmer dari Italia dan India. Sedangkan batu onix didatangkan dari Madura Jawa Timur.
Sekretaris dan Marketing Sumber Alam Marmer Ny Cici mengungkap marmer dari luar kawasan Citatah didatangkan intuk memenuhi permintaan pasar. Marmer setengah jadi itu tetap dikerjakan para perajin marmer setempat.
"Sekarang marmer dan batu kapur Citatah lebih banyak ditambang untuk keperluan lain. Misalnya buat campuran warna pada cat, pasta gigi, sabun, produk kosmetik, dan lain sebagainya," terang wanita berkerudung ini. (ricky reynald yulman)
Batu Alam dan Karakteristiknya:Basal toBERWARNA abu-abu dan memiliki struktur lebih padat, sehingga butuh waktu agak lama buat membentuk figur yang diinginkan. Namun daya tahannya lebih kuat dan cocok untuk ornamen di luar ruangan.
AndesitRELATIF lebih mudah dibentuk buat figur yang menonjolkan detail. Biasanya batu jenis ini juga dipakai untuk membuat peralatan rumah tangga seperti cowet, lulumpang, dan piring kecil.
Paras Jogja BIASANYA berwarna krem dan sangat artistik untuk kap lampu. Tapi kalau dipasang di luar ruangan sebaiknya menggunakan atap dari batu yang tak mudah rusak oleh pergantian cuaca.
Marmer MEMILIKI daya tahan tinggi terhadap segala macam cuaca hingga cocok dibuat tegel, kap lampu taman, dekorasi kolam renang dan makam. Marmer juga bisa dipoles jika mulai terlihat kusam.
Batu OnixKURANG tahan terhadap cuaca. Bila sering kepanasan dan kehujanan lama-lama permukaan batu bisa rusak. Tapi keunikan onix yaitu bisa tembus cahaya atau bila terkena sorot lampu, cahayanya berpendar lebih bagus. Sehingga cocok untuk berbagai hiasan ruangan dengan berbagai bentuk menarik. (ricky reynald yulman) Sumber : (klik : http://www.tribunjabar.co.cc/)

2 comments:

Anonymous,  September 8, 2009 at 4:09 PM  

mencari investor untuk pembangunan tambang marmer di enrekang sulawesi selatan..tenaga ahli dan teknis uda tersedia..lahan dan izin usaha tinggal menunggu persetujuan PEMDA... berminat hub. Pak Sun Sunardi 0812 9296 222 ato pak Hendryk 0812 4243 6343..
cat. bahan baku unlimit

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP