Menlu Malaysia: Blogger Perlu Kode Etik

Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

KUALA LUMPUR - Perkembangan blog yang semakin pesat menempatkan blogging bukan lagi sebagai 'pekerjaan paruh waktu semata". Blogging telah berpengaruh besar tehadap suatu peristiwa. Untuk itulah pemerintah Malaysia menyarankan adanya kode etik untuk blogger.

Melajunya blog saat ini memang sulit untuk dibendung. Arusnya yang kuat membuat blogging terkadang malah menjadi berdampak negatif jika tidak dikelola dengan benar. Melihat hal tersebut, Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Syed Hamid Albar.mengingatkan perlu adanya kode etik untuk blogger.

"Di Malaysia, blogging telah menyentuh sendi kehidupan. Dengan kekuatannya, blogger bisa menularkan kepada pembaca pikiran dan prespektif tulisannya itu," ungkap Datuk Seri Syed Hamid Albar, di sela-sela Blogger Buff 2008, seperti yang dilansir dari Asian One, Minggu (23/11/2008).

Menurutnya, blogger merupakan komunitas yang unik. Berbahaya jika ketidaktepatan dalam menulis terus melebar dan membuat polemik ditengah masyarakat. Input blogosphere akan berbanding terbalik jika penerimaan berbahaya sering lebih cepat masuk ketimbang kebenaran.

"Saya pribadi mengharapkan agar blogger dapat menulis dengan seimbang, akurat, dan melakukan kroscek sebuah berita. Jangan asal telah," sambung Syeh Hamid lagi.

Kode etik dalam blogging diperlukan, selain untuk menjaga tulisan supaya pada jalur yang benar,� juga bisa mencegah komenta-komentar yang rasis dan bisa menambah panas suasana.

Dia menyambut baik jika memang ada kesadaran dari para blogger, khusunya di Malaysia untuk menciptakan sebuah kode etik resmi dalam sebuah blogging. Agar antara pemerintah dan blogger tidak ada lagi kesalahpahaman, seperti penangkapan terhadap blogger Raja Petra Kammaludin.

"Masalah terbesar blogger saat ini seperti pepatah lama yaitu, pena sebagai senjata yang mematikan," tandasnya. (srn)

(Sumber : www.okezone.com)