Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia

Selasa, 9 Desember 2008, 11:00:36 WIB



Presiden: Langkah Nyata Gerakan Anti Korupsi Capai Kemajuan




Presiden SBY dan Ibu Ani memasang stiker anti korupsi pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Monumen Nasional, Selasa (9/12) pagi. (foto: rusman/presidensby.info)Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani menghadiri puncak peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Monumen Nasional, Selasa (9/12) pagi. Peringatan Hari Anti Korupsi ini mengambil tema Menuju Masa Depan Bebas Korupsi Dengan Galaksi (Gerakan Aksi Langsung Anti Korupsi Sejak Dini).

Jaksa Agung Hendarman Supandji melaporkan bahwa dalam pemberantasan korupsi, selain tindakan represif juga dilakukan upaya-upaya preventif fan edukatif. "Aparat penegak hukum telah melakukan penindakan terhadap pejabat pemerintah, mantan pejabat serta terhadap anggota legislatif yang melakukan korupsi. KPK juga telah memberikan tindakan nyata kepada pelaku kasus penyuapan dan secara intensif meminta kepada para pejabat untuk menyampaikan laporan harta kekayaannya. Hal ini membuat dampak preventif yang akhirnya mempengaruhi aparat dan pejabat menjadi takut melakukan korupsi. Ini merupakan hal yang sangat positif dalam penanggulangan korupsi," jelas Hendarman.

"Dalam upaya yang dilakukan, telah mendukung percepatan indeks persepsi korupsi Indonesia yang mulai membaik," kata Hendarman. "Berdasarkan hasil survey transparansi internasional, pada tahun 2004 indeks persepsi korupsi Indonesia 2,0 dan berada pada peringkat 137 dari 146 negara. Kemudian pada tahun 2005 indeks persepsi korupsi Indonesia 2,2 dan berada pada peringkat 140 dari 159 negara. Terakhir, pada tahun 2008 ini indeks persepsi korupsi Indonesia meningkat menjadi 2,6 dan berada pada peringkat 126 dari 180 negara," Hendarman menerangkan.

Presiden SBY bersama ribuan undangan yang memadati tempat acara, menyaksikan penayangan visualisasi penanganan perkara tindak pidana korupsi 2004-2008. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dan penyematan pin lencana kejujuran oleh Hendarman Supandji. Penerima penghargaan antara lain, Polres Subang sebagai istansi terbaik dalam penanganan tindak pidana korupsi, Ketua Umum Karang Taruna Nasional Doddy Susanto sebagai penggagas Sekolah Anti Korupsi Pangeran Diponegoro, dan SMAN V Jambi sebagai pengelola Kantin Kejujuran.

Presiden SBY atas nama negara dan pemerintah mengucapkan terimakasih atas semangat, komitmen, dan upaya seluruh komponen bangsa yang semakin kuat dan nyata dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. "Sejak negara kita merdeka, kita ingin membuat negara kita dan sistem pemerintahan kita bersih. Kita ingin mencegah dan memberantas korupsi di negara kita ini. Tetapi sejarah juga menunjukkan bahwa tantangan untuk melaksanakan amanah itu sangat besar," seru SBY.

"Kita bersyukur bahwa tahun-tahun terakhir ini dengan langkah-langkah yang nyata kita bisa melihat capaian dan kemajuan. Tentu saja disamping patut kita syukuri, upaya dan gerakan ini harus terus kita lanjutkan sebagai awal dari perjalanan kita yang panjang untuk membangun Indonesia yang bersih dan Indonesia yang terbebas dari korupsi," SBY menegaskan.

Sebelum meninjau stand Kantin Kejujuran, Presiden SBY dan Ibu Ani terlebih dahulu melakukan penempelan stiker Anti Korupsi. Presiden SBY menempelkan stiker bertuliskan Saatnya Utamakan Kejujuran pada kendaraan satuan tugas penanganan perkara tindak pidana korupsi, sementara Ibu Ani menempelkan stiker pada kendaraan Puskesmas Keliling. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga hadir, melakukan penempelan stiker pada kendaraan Pelayanan Pajak Keliling dan Ibu Mufidah menempelkan stiker pada kendaraan Pelayanan SIM keliling.

Saat meninjau Kantin Kejujuran, Presiden SBY dan Ibu Ani juga melakukan transaksi membeli barang, menaruh uang dan mengambil sendiri kembalian yang telah disiapkan di satu tempat khusus. Di Indonesia sudah terdapat 2711 Kantin Kejujuran yang tersebar di sekolah-sekolah. (osa) sumber www.presidensby.info