Polisi Usut Jagung BISI Palsu

BLITAR - Polres Blitar tidak tinggal diam atas dugaan pemalsuan benih jagung BISI-2 yang dilaporkan petani Dusun Sumberkatak Desa Kaligambir Kec Panggungrejo.

Menurut keterangan Kasatreskrim AKP Ari Fadly, polisi sudah mengamblil langkah pengusutan dugaan benih palsu yang telah merugikan petani hingga Rp1,3 miliar. "Kita sudah menerima laporan atas dugaan benih palsu BISI-2 ini. Dan untuk itu kita sudah mengambil langkah-langkah hukum," ujarnya di Blitar, Selasa (30/12/2008).


Langkah yang dilakukan petugas adalah mengumpulkan semua bukti transaksi pembelian yang dimiliki petani. Bukti ini berupa kuitansi pembelian dan nota sejenis. Polisi juga sudah menerima barang bukti sisa benih dari petani.

Terkait dengan itu (benih), Fadli menyatakan akan melakukan uji laboratorium. Sebab tidak tertutup kemungkinan, gagalnya benih BISI-2 di lahan sawah seluas 145 hektar ini ada penyebab lainnya.

"Karena itu kita akan juga melakukan pembuktian secara ilmiah melalui uji laboratorium. Di situ akan diketahui apakah benih jagung ini asli atau palsu," terangnya.

Fadli menambahkan, jika memang nanti terbukti, polisi akan menggunakan pasal penipuan, penggelapan untuk menjerat pelaku.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kab Blitar Sumarlie mengaku sudah mengirimkan surat teguran kepada pihak BISI-2 di Pare Kab Kediri. Sumarlie meminta pihak pabrik untuk bertanggung jawab.

"Kalau yang kita lakukan adalah mengirimkan surat teguran kepada pihak pabrik untuk bertanggung jawab. Sebab dalam hal ini yang dirugikan adalah petani Kabupaten Blitar," ujarnya singkat.

Seperti diberitakan, ratusan petani yang tergabung dalam kelompok tani Sumbermulyo Desa Kaligambir Kec Panggungrejo Kab Blitar secara massal membakar benih jagung BISI-2, termasuk memusnahkan tanaman yang telah tumbuh di 145 hektare sawah.

Petani jengkel karena benih yang mereka tanam tidak tumbuh normal dan mengakibatkan gagal panen. Para petani menduga semua benih yang didapat dari distributor bernama Suwoko adalah palsu. Total benih jagung BISI-2 yang dibeli petani sebanyak 1,3 ton dengan nilai Rp51 juta. (Solichan Arif/Sindo/ram)
(Sumber : www.okezone.com)