Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

27 June, 2009

6 Kampung di Gunung Masigit Terisolasi

CIPATAT,(GM)-
Tak adanya akses jalan yang menghubungkan Kp. Cihalimun, Cijamelong, Ciames, Cintamekar, dan Sindangmekar, Desa Gunung Masigit, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat (KBB), membuat ruang gerak 4.000 penduduknya terbatas. Hanya jalan setapak dengan panjang 5 kilometer yang menjadi satu-satunya jalan penghubung dengan desa lain.

Kepala Desa Gunung Masigit, Ruhiyat mengatakan, pemerintahan Desa Gunung Masigit bukan tidak berupaya mengajukan pembangunan jalan menuju keenam kampung tersebut. Sejak tahun 1998 sudah diajukan, namun sampai KBB terbentuk belum ada realisasinya."Namanya juga jalan setapak, boro-boro mobil yang lewat, motor saja tak bisa masuk. Selain jalannya hanya cukup badan manusia, medannya pun berat, berbukit-bukit serta berbatu. Di kanan-kiri jalan jurang yang terjal," kata Ruhiyat di Gunung Masigit, Jumat (26/6).

Tak adanya alat transportasi yang masuk, membuat warga harus berjalan kaki untuk keluar dari kampungnya. Jalan setapak sepanjang 5 kilometer itu ditempuh dalam waktu lebih dari 2 jam.

"Penduduk enam kampung itu telah merelakan sebagian tanahnya dimanfaatkan untuk pembangunan jalan. Saya berharap niat baik masyarakat ditanggapi positif oleh pemerintah," ujarnya.

Mata pencaharian sebagian besar warga adalah petani palawija dan perajin cobek. Warga kesulitan memasarkan hasil produksinya akibat tidak adanya akses jalan.

Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunung Masigit, M. Sukardi mengatakan, warga enam kampung yang akan mengurus administrasi ke Kantor Desa Gunung Masigit, harus melewati Desa Cikande, Kec. Batujajar, serta Desa Jayamekar dan Ciburuy, Kec. Padalarang.

"Setiap ada musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), selalu diusulkan pembangunan jalan yang menghubungkan 6 kampung tersebut. Namun, hingga sekarang belum bisa terealisasi," kata Sukardi.

Aset berharga

Menurut Sukardi, jika akses jalan baru dibuka, maka berbagai potensi yang selama ini belum tergali bisa mejadi aset berharga bagi KBB. Keenam kampung itu berada di bawah kaki Gunung Halimun. Terdapat makam keramat Eyang Jagaraksa yang banyak dikunjungi peziarah.

Pada hari dan malam tertentu, makam keramat itu banyak dikunjungi peziarah yang berasal dari Jakarta, Cirebon, Banten, dan beberapa kabupaten/kota di Pulau Jawa. Keberadaan makam keramat itu bisa dijadikan objek wisata ziarah, seperti Makam Dalem Cikundul di Kab. Cianjur.

Dulu, di sekitar Gunung Halimun banyak ditemukan bebatuan menhir, yang diduga berasal dari zaman pra-sejarah. Namun, bebatuan antik itu kini telah hilang diambil orang. Warga yang tinggal di sekitar Gunung Halimun tak ada yang berani mengambil batu menhir itu karena ada mitos, yang mengambilnya bisa gila.

"Besar kemungkinan yang mengambilnya orang luar daerah, sebab orang sini takut sakit hilang ingatan," imbuhnya. (B.104)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)


0 comments:

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP