Pemkab Bandung Barat Usulkan Pintu Tol di Warungdomba

PADALARANG,(GM)-
Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Bandung Barat sedang mengusulkan kepada pemerintah pusat dan PT Jasa Marga untuk membangun pintu Tol Warungdomba di Kec. Cikalongwetan. Pintu tol yang disambung sampai Stasiun Rende tersebut memiliki panjang sekitar 8 kilometer.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga Kab. Bandung Barat, Giat Sugiawan di Padalarang, Minggu (5/7). Menurut Giat, pembangunan pintu Tol Warungdomba sangat dibutuhkan. Sampai sekarang akses jalan keluar dari Tol Cipularang hanya ada di Padalarang.
"Padahal daerah sekitar Cikalongwetan dan Cipeundeuy menyimpan banyak potensi wisata dan ekonomi. Terlebih dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kab. Bandung Barat yang sedang disusun, di Kec. Cipeundeuy akan dibangun sebuah kawasan industri baru. Sesuai dengan peruntukannya tersebut, semua industri yang ada di Kab. Bandung Barat akan disatukan ke dalam satu kawasan terpadu," kata Giat.

Pembangunan kawasan industri terpadu ini, lanjut Giat, secara otomatis bakal meningkatkan arus kendaraan menuju Kec. Cipeundeuy dan Kec. Cikalongwetan. Untuk memudahkan akses menuju dan keluar kawasan industri dibutuhkan pintu tol baru.

"Kalau keluarnya tetap di Padalarang, sangat tidak efektif. Selain memutar jauh, juga rawan kemacetan," ujarnya.

Berdasarkan rencana, pintu Tol Warungdomba akan melewati perkebunan teh milik PTPN VIII. Saat ini Pemkab Bandung Barat bersama PTPN VIII masih terus melakukan perbincangan terkait dengan proyek jalan tol yang diusulkan membelah kawasan perkebunan teh.

Giat mengungkapkan, pembukaan pintu Tol Warungdomba berdampak postif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sejak Tol Cipularang dibangun, banyak pengusaha lokal terutama yang bergerak dalam bidang restoran dan makanan tradisonal terpuruk. Tak hanya pengusaha restoran kecil yang terkena dampaknya, restoran besar juga ikut merasakan dampak keberadaan Tol Cipularang.

"Cipeundeuy dan Cikalongwetan memiliki potensi wisata yang cukup besar, terutama wisata air di Waduk Cirata. Sebenarnya Cirata bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata seperti Waduk Jatiluhur yang akses jalannya memadai," paparnya. (B.104)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)