Eliminasi Anjing Liar di KBB Gagal
CIRATA,(GM)-
Eliminasi anjing liar di Kec. Cipeundeuy dan Cipatat, Kab. Bandung Barat, Rabu (5/8), tidak membuahkan hasil. Tak satu ekor pun anjing liar yang ditangkap petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kab. Bandung Barat yang dibantu empat pemburu.
Padahal menurut penuturan warga, populasi anjing liar di Cipeun-deuy dan Cipatat mencapai 500 ekor. Kegagalan ini disebabkan perburuan dilakukan siang hari, karena seharusnya waktu paling tepat untuk menangkap anjing liar sore menjelang malam.
"Kemarin kita coba eliminasi dilakukan siang hari, ternyata tak ada satu ekor pun yang berkeliaran. Anjing liar baru turun gunung pada malam hari," kata Kasi Kesehatan Hewan Disnakan Kab. Bandung Barat, drh. Wiwin Aprianti mewakili Kadisnakan Adiyoto di Padalarang, Rabu (5/8).
Disnakan Kab. Bandung Barat akan menjadwal ulang pemburuan anjing liar di Cipeundeuy dan Cipatat. Rencananya perburuan akan dilaksanakan pada malam hari.
"Sebelumnya eliminasi sudah pernah dilakukan, hasilnya lebih dari seribu anjing liar sepanjang tahun ini berhasil dieliminasi," ungkapnya.
Eliminasi terpaksa dilakukan karena populasi anjing liar dianggap sudah banyak, yaitu mencapai lebih dari 3.000 ekor, sehingga rawan terkena rabies. Kasus rabies terakhir yang menjangkiti manusia terjadi pada 1993 di Kec. Sindangkerta. Korban saat itu meninggal dunia.
"Populasi anjing liar perlu dikendalikan dengan cara dieliminasi. Persoalannya semakin banyak anjing liar akan semakin sulit mengendalikannya. Maka dari itu sebelum ditemukan kasus rabies lebih baik dieliminasi," katanya.
Eliminasi terhadap 1.000 ekor anjing liar menghabiskan hampir 1 kg strych nine (racun, red). Racun bantuan provinsi sudah habis untuk mengeliminasi anjing liar di daerah perbatasan Kec. Gununghalu dengan Kab. Cianjur.
"Persediaan strych nine masih ada sekitar 1,5 kg. Jumlah ini cukup untuk sisa tahun ini," kata Wiwin.
Dijelaskannya, eliminasi paling tepat dilaksanakan pada musim kemarau. Sebab pada musim kemarau biasanya anjing-anjing liar turun gunung ke perkampungan warga untuk mencari air. (B.104)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)
0 comments:
Post a Comment