Rumah Pendiri Observatorium Bosscha Rusak Karena Gempa
Andri Haryanto - detikBandung Bandung - Rumah mendiang pendiri observatorium Bosscha Karel Albert Rudolf Bosscha, di Desa Banjarsari Kampung Malabar Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, terancam runtuh akibat gempa, Rabu (2/9/2009).
Dari pengamatan di lapangan rumah mendiang pengembang dan pengelola perkebunan teh Malabar yang dibangun tahun 1923 tersebut sekelilingnya penuh dengan retakan. Bahkan di sayap kanan rumah yang juga terdapat cerobong asap terlihat genteng-gentengnya rontok. Terlihat, ujung cerobong asapnya juga terbelah.
"Beruntung waktu itu barang-barang segera dievakuasi sehingga tidak terjadi kerusakan," ujar Arwin Ferdiansyah (35), petugas keamanan di kawasan tersebut pada detikbandung, Senin (7/9/2009).Menurut Arwin, barang-barang di rumah tersebut sudah diamankan di sebuah gudang yang berjarak 300 meter dari rumah Bosscha.
Barang-barang tersebut antara lain foto Bosscha, pajangan dinding, foto perkebunan Malabar, jam dinding dan lain-lain. Namun ada satu barang yang ditinggalkan yaitu piano.
"Itu (piano-red) berat, enam orang juga nggak keangkat, sudah lumayan bisa digeser ke tengah," tuturnya.
Arwin menambahkan seluruh aliran listrik dan air langsung terputus saat gempa terjadi dan baru berfungsi siang tadi pukul 13.00 WIB.
Bata-bata tampak berserakan di sekitar rumah. Hanya di bagian dalam yang tampak sudah dirapihkan. Debu-debu tebal juga menghiasi lantai.
Menurut Arwin yang mengalami kerusakan paling parah adalah kamar Bosscha. "Kalau ruang tengah tidak apa-apa. yang paling parah kamarnya Bosscha," ujar Arwin.
Ditambahkan Arwin, sejak rusaknya rumah tersebut akibat gempa, banyak direksi perkebunan teh yang datang meninjau. "Mereka meninjau sejauh mana kerusakannya," ujar Arwin.
Di tempat peristirahatan Bosscha juga tampak dua tiang penyangganya retak. Namun atap berbentuk topi terlihat masih utuh.
(ema/tya)
(Sumber : www.detik.com)
0 comments:
Post a Comment