Hari Jadi KBB ke 3 Mengecewakan Para Pendiri KBB

Hari jadi Kabupaten Bandung Barat yang tepatnya tanggal 2 januari baru diperingati pada tanggal 6 januari 2010 bertempat di pusdikter, dari rangkaian acara memperingati HUT KBB ke 3 muncul beberapa kekecewaan dan komentar dari para tokoh pendiri KBB , H.Zainal Abidin Ketua harian Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat menilai APBD KBB masih belum banyak berpihak kepada pembardayaan tingkat kesejahteraan masyarakat namun lebih banyak pada anggaran rutin, dan aksesbilitas infrastruktur masih cumpang camping . Selain itu pembenahan aparat di setiap Satuan Organisasi dan Perangkat Daerah (SOPD) sesuai ahlinya harus segera dilakukan karena KBB memerlukan orang-orang yang profesional dan mampu di bidangya. Sekretaris Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) Ade Ratmadja merasa kecewa karena pembacaan sejarah singkat Kabupaten Bandung Barat yang dibacakan pada saat sidang paripurna istimewa DPRD HUT ke 3 KBB tidak sesuai dengan pembacaan sejarah singkat KBB pada saat HUT KBB ke 2 tahun lalu, saya bener-benar merasa kecewa karena Pemerintah KBB tidak konsisten tentang apa yg telah ditorehkan oleh para tokoh pendiri KBB dan berbagai elemen masyarakat yang telah turut serta mengerahkan berbagai kekuatan dan pemikiran dalam memeperjuangkan dan melahirkan berdirinya KBB,tidak sepatutnya sejarah harus diubah-ubah. Terlebih jika melihat realisasi APBD KBB 2009, ada banyak hal dan yang perlu kita koreksi salah satu di antaranya anggaran untuk pembebasan lahan calon ibu kota KBB di Ngamprah yg telah ditetapkan lebih dari 40 Milyar lebih dan dananya sudah ada belum juga tuntas, padahal rakyat sudah sangat berharap Ibu Kota KBB yg telah menjadi amanat UU no 12 thn 2007 tentang pembantukan Kabupaten Bandung Barat (KBB) bisa segera terwujud. Mantan Penjabat Bupati Bandung Barat (KBB) Tjatja Kuswara pun menyayangkan ketidak disiplinan pemerintah KBB pada saat perayaan HUT KBB ke 3 yang molor waktu dan ini contoh kecil kurangnya kepedulian terhadap sistem yang telah disusun. Tjatja menambahkan sejumlah tokoh pendiri KBB yang tergabung dalam Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) malah seolah menyambut kedatangan eksekutif, seharusnya sebaliknya eksekutif yang menyambut kedatangan KPKBB karena tanpa adanya KPKBB, KBB tidak mungkin ada " ujarnya (BBO/AR).
0 comments:
Post a Comment