BHUMIBOL ADULYADEJ, Rela Mengubah Istana Menjadi Laboratorium
BHUMIBOL ADULYADEJ, Rela Mengubah Istana Menjadi Laboratorium
| Wednesday, 27 August 2008 | |
| Selain menjadi raja terkaya di dunia,Bhumibol Adulyadej merupakan simbol pemimpin yang disegani sekaligus dicintai rakyat.Bagaimana kiprahnya? MAJALAH Forbes, Jumat (22/8), menobatkan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebagai raja terkaya di dunia. Dengan kekayaan senilai USD35 miliar (Rp320,3 triliun) Adulyadej mengalahkan kekayaan sejumlah raja di negara penghasil minyak dunia. Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan dari Uni Emirat Arab menduduki peringkat kedua dengan kekayaan bersih USD23 miliar (Rp210,1 triliun). Adapun Raja Abdullah bin Abdulaziz dari Arab Saudi berada di peringkat ketiga dengan kekayaan USD21 miliar (Rp191,8 triliun). Peningkatan jumlah kekayaan hingga tujuh kali lipat dibandingkan tahun lalu itu tidak terlepas dari peran serta Adulyadej. Dia memercayakan manajemen properti kerajaan kepada Badan Properti Kerajaan (CPB). Badan ini mampu meningkatkan transparansi properti kerajaan kepada rakyat Thailand. ”Akses tanpa batas yang diberikan oleh CPB mengungkapkan kepemilikan properti, termasuk tanah seluas 3.493 hektare di ibu kota Thailand, Bangkok,” ungkap Forbes,Jumat (22/8) lalu. Adulyadej merupakan raja yang sangat disegani dan dikagumi rakyat Thailand. Menurut pengakuan sebagian besar rakyat Thailand, Adulyadej merupakan raja yang paling dekat dengan rakyat, termasuk kaum miskin. Adulyadej sering menyumbangkan sebagian kekayaannya kepada rakyat miskin. Dalam kehidupan bernegara, Adulyadej berperan besar dalam penyelesaian krisis politik di Thailand. Adulyadej lahir pada 5 Desember 1927 di Cambridge, Massachusetts,Amerika Serikat (AS). Dia merupakan satu-satunya raja Thailand yang lahir di luar negeri. Dia adalah putra Raja Mahidol Adulyadej dan Ibu Sangwal (dikenal sebagai Somdej Phra Sri Nakarindhara Boromaratchachonnani). Adulyadej diangkat sebagai raja pada 1946 dan dinobatkan secara formal empat tahun kemudian. Dia merupakan raja penerus Dinasti Chakri yang mampu memelihara kemerdekaan Thailand lebih dari 200 tahun. Bagi mayoritas rakyat Thailand,Adulyadej merupakan simbol dari persatuan bangsa dan modernitas. Dibandingkan pendahulunya, Adulyadej merupakan raja yang sering terjun langsung ke masyarakat. Dia telah mengunjungi setiap provinsi yang ada di negara tersebut. Dalam tiap lawatan dia selalu menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur. Adulyadej telah berjasa atas pembangunan jalan, listrik, dan sistem irigasi di wilayah pedesaan.Adulyadej juga telah berjasa dalam mengubah wajah pertanian di Thailand dari konsep tradisional menjadi modern. Untuk menjalankan revolusi pertanian,Adulyadej rela mengubah sebagian kediamannya di Bangkok, Chitralada Palace, menjadi laboratorium. Tempat itu digunakan untuk menyiapkan sejumlah proyek yang bertujuan meningkatkan standar hidup rakyat. Proyek ini diberi nama Royal Chitralada dan mencakup cara peningkatan pertanian,peternakan, dan teknik pemrosesan berbagai makanan. (berbagai sumber/m ismail) www.seputar-indonesia.com |

0 comments:
Post a Comment