Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

31 August, 2008

Indonesia Miskin Penelitian Astronomi


BANDUNG, (PRLM).- Pemerintah Indonesia memang belum mempunyai anggaran yang cukup untuk mengembangkan penelitian astronomi. Dibandingkan dengan Amerika, Jepang dan Eropa, Indonesia bisa dikatakan miskin penelitian astronomi. Wajar jika masyarakat belum melihat hasil nyata ilmu tersebut.
Hal itu dikatakan Taufiq Hidayat, dosen Astronomi ITB, Jumat (15/8). Menurut dia, dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, sebenarnya membutuhkan banyak ahli di bidang astronomi. Perkembangan satelit belakangan tentu saja membutuhkan astronomi.
“Astronomi bisa bersinergi dengan ilmu-ilmu lainnya. Astrnomi itu multidisipliner. Sudah saatnya astronomi diterima sebagaimana ilmu sains lainnya, seperti halnya fisika, biologi dan matematika,” tutur Taufiq yang juga Kepala Observatorium Boscha ITB.
Walau tertinggal dalam penelitian astronomi, kata Taufiq, Indonesia patut berbangga. Sebab, seetelah Thailand, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Olyimpiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) yang kedua. IOAA akan diselenggarakan di Bandung pada 19-28 Agustus mendatang. Institut Teknologi Bandung (ITB) didaulat menjadi panitia pelaksana olimpiade yang diikuti setidaknya 25 negara dari berbagai penjuru dunia.
IOAA akan dibuka pada 20 Agustus mendatang di Istana Merdeka Jakarta. “Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Kegiatan ini sebagai usaha untuk memasyarakatkan astronomi,” tutur DR. Taufiq Hidayat, Ketua Panitia IOAA.
Sebanyak 25 negara akan mengirimkan delegasinya untuk bersaing dalam penguasaan ilmu astronomi baik secara teori maupun praktik. India dan China yang perkembangan ilmu astronominya lebih maju dibandingkan laiinya memastikan akan datang. Setiap tim yang bertanding terdiri atas 5 orang dengan batas usia 20 tahun atau setingkat SMA. Beberapa cabang yang akan dilombakan antara lain observasi, analisis data, teori astronomi, dan cerdas cermat astronomi.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mempunyai hak untuk mengirimkan dua tim. Namun hanya satu tim yang akan masuk peringkat. “Jadi tim satu lagi tidak akan diranking. Kalau nanti medalinya justru diraih oleh tim itu, peringkat Indonesia tidak terpengaruh,” ujarnya.
Tidak hanya peserta saja yang bisa menikmati IOAA, masyarakat umum pun bisa turut serta. Masyarakat bisa mengikuti pameran astronomi yang akan digelar di Sabuga ITB pada 25 Agustus. “Selain pameran teknologi astronomi, juga diadakan kuliah umum yang bisa diikuti oleh siapa saja,” katanya.
Penyelenggaraan IOAA yang pertama tahun lalu diselenggarakan di Thailand. Kala itu bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-80 Raja Thailand Bhumibol Adulyadej yang dikenal menyukai astronomi. Thailand keluar sebagai juara umum, disusul oleh India dan Polandia.
Indonesia menempati peringkat keenam dari 21 negara. Medali emas disumbangkan oleh Lorenz VG da Silva (SMA Semesta Semarang). Tahun ini pun ia masih memeperkuat tim Indonesia. Dua medali perak diraih oleh Muhammad Iqbal Bhakti Utama (SMA Plus Riau) dan Rizky Rahmayanti (SMAN 1 Ponorogo). Sedangkan medali perunggu jatuh ke tangan Sulistyowati (SMAN 1 Kebumen). Janu Kusuma (SMAN 1 Solo) mendapat penghargaan honorable mention. (CA-170/A-147)*** sumber : klik www.pikiran-rakyat.com

0 comments:

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP