Bob Sadino: Berhasil Usaha, Tanpa Rencana
Senin, 1 Desember 2008
Menjadi pengusaha adalah pilihan, kadang juga kecelakaan. Ini yang dialami Wahyu Saidi, pemilik waralaba Langgara Grup dan Bakmi Tebet . "Saat krisis ekonomi tahun 1997, saya di PHK. Saya kehilangan kenyamanan dalam penghasilan. Saya banting setir buka kedai dan mendirikan usaha mie. Saya contoh entrepreneur salah, "kata Wahyu dalam acara Economic Seminar and Entrepreneur Talkshow (ESPRESSO)‘Open Your Eyes Be The Success Entreprenuer' Minggu (30/11) di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga. Acara ini diselenggarakan Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen IPB.
Sangat jarang ditemukan seorang berpendidikan tinggi memilih profesi pengusaha atau entrepreneur. Mayoritas lulusan perguruan tinggi menginginkan bekerja di sebuah institusi dan memperoleh berbagai kenyamanan. "Kurang dari 2 persen saja, lulusan perguruan tinggi memilih menjadi pengusaha."
Ini dibenarkan Elang Gumilang, Mahasiswa IPB yang sukses menjadi wirausahawan muda. "Jika ingin menjadi wirausaha, mulailah ketika masih sebagai mahasiswa. Kita tidak akan disalahkan bahkan mendapat berbagai kemudahan birokrasi," tutur Elang. Satu hal yang diyakini, rezeki di tangan Allah dan Allah akan menolong kita jika kita berusaha sungguh-sungguh serta berdoa.
Bob Sadino, pengusaha terkenal bidang pertanian menyampaikan keberhasilannya selama ini diperoleh tanpa direncanakan. Semuanya dijalani begitu saja dan melangkah pasti mengambil setiap peluang. "Rencana tak menghasilkan apa-apa, yang terpenting melangkah menghadapi semuanya." Bob Sadino memulai usahanya sebagai sopir taksi, kuli bangunan dan penjual telur. " Pada tahun 70-an, saya minta teman dari Belanda mengirimkan anak ayam pedaging dan petelur serta bahan-bahan jurnal budidayanya. Peternakan ayam petelur dan pedagang ini merupakan peternakan pertama di Indonesia."
Selanjutnya, Bob Sadino menjadi pioner berbagai usaha pertanian."Ilmu pertanian yang saya peroleh secara otodidak dari berbagai majalah. Lalu saya aplikasikan. Berbeda dengan ilmu di bangku kuliah yang lebih banyak teori dan kurang up to date," kata Bob Sadino.
Bob Sadino menyarankan mahasiswa untuk meng-update informasi yang diperoleh di samping sering menerapkan teorinya ke masyarakat secara berkala sehingga trampil dan menjadi professional. "Kalangan akademis kadang kurang terjun ke masyarakat dan sering mengidap sok tahu merasa paling tahu dibandingkan yang lain, karena kurang bergaul dengan berbagai kalangan."
Sesi kedua ini juga menampilkan artis Choky Sitohang sebagai moderator memandu Bob Sadino. (ris)
(Sumber : www.ipb.ac.id)

0 comments:
Post a Comment