Temu Bisnis & Investasi: Kabupaten Bandung & Bandung Barat: Menggalang Kemitraan Di Era Krisis Finansial
Workshop “Temu Bisnis dan Investasi 2009” : Kabupaten Bandung & Bandung Barat bertujuan untuk menggalang kemitraan dalam mencipatakan iklim kerjasama investasi dan bisnis di kawasan tersebut. Peserta yag akan hadir merupakan tokoh-tokoh yang memang berpengalaman dalam bisnis baik skala global, nasional maupun lokal daerah termasuk pemerintah daerah, pejabat pusat terkait dilaksanakan oleh Institut Paradigma Indonesia, sebuah lembaga yang bergerak aktif dalam bidang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan. Workshop “Temu Bisnis dan Investasi 2009 diselenggarakan dalam upaya membangun kesadaran bersama diantara para pelaku bisnis dan pemerintah daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat dalam menciptakan iklim ekonomi dan investasi yang baik, terutama dalam menghadapi krisis finansial global yang tengah melanda dunia termasuk Indonesia pada saat ini. Dalam kegiatan ini, peserta akan mendapatkan pemahaman langsung dari narasumber terpilih tentang gambaran ekonomi dunia dan nasional yang dikaitkan dengan kondisi ekonomi mikro dimana para pengambil keputusan baik di kalangan bisnis maupun pemerintahan dapat mengambil manfaat secara nyata.
Workshop “Temu Bisnis dan Investasi 2009 dirancang untuk mempertemukan langsung para pelaku bisnis ditingkat nasional dengan mitra lokal serta Kepala Daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Momentum ini diharapkan mampu dimanfaatkan untuk menciptakan peluang bisnis dan investasi di kawasan ini.
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung berada pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur dengan luas wilayah 176.239 ha. Batas Utara Kabupaten Bandung Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; Sebelah Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; di bagian Tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 30 kecamatan, 266 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan jumlah penduduk sebesar 2.943.283 jiwa (2006) dengan mata pencaharian yaitu disektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa.
Sebagian besar wilayah Bandung adalah pegunungan. Di antara puncak-puncaknya adalah: Sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) ( Wilayah KBB) di perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya di perbatasan dengan Kabupaten Garut.
Keunggulan Daerah Kabupaten Bandung
・ Secara geografis daerah ini dekat dengan pusat ekonomi seperti akses tol Cipularang yang menghubungkan dengan Pasar dan Pelabuhan internasional di Jakarta
・ Kabupaten Bandung yang terletak pada ketinggian 110 meter sampai dengan 2.429 meter di atas permukaan laut yang memiliki udara sejuk pegunungan. Saat ini, Kabupaten Bandung menjadi tujuan utama wisata alam dan wisata agro bagi penduduk Jakarta.
・ Pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan dari nilai PDRB Kabupaten Bandung tahun 2004 adalah sebesar Rp. 26,957 trilyun. Tiga sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kabupaten Bandung tahun 2004 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp. 14,37 trilyun (53,33%), sektor perdagangan, hotel restoran sebesar Rp. 4,74 trilyun (17,57%) dan sektor pertanian sebesar Rp. 2,53 trilyun (9,42%).
・ Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004 sebesar 5,23 % dengan Laju pertumbuhan penduduk : 3,2%, Angka Melek Huruf (AMH) : 98,70%.
・ Dukungan Infrastruktur yang baik
・ Kabupaten Bandung berdekatan langsung dengan Kota Bandung yang dapat menunjang berkembangnya beberapa aktivitas kegiatan mulai dari perdagangan, industri, serta jasa lainnya dengan dukungan fasilitas transportasi, komunikasi, listrik yang memungkinkan pertumbuhan investasi secara optimal
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bandung berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No12.tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Menjadi Daerah Otonom di Provinsi Jawa Barat.. Dasar pertimbangan utamanya adalah demi tercapainya percepatan pertumbuhan ekonomi di bagian barat Kabupaten Bandung mengingat luas wilayah dan kondisi geografis yang bergunung-gunung. sampai lahirnya
Bupati pertama terpilih pada tanggal 17 Juli 2008, Drs.H.Abubakar M.Si dan Drs.Ernawan Natasaputra. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Sedangkan ibu kota Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung-Jakarta.
Keunggulan Daerah Kabupaten Bandung Barat
・ Seperti halnya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat diuntungkan secara geografis karena dekat dengan pusat ekonomi yang mudah diakses melalui tol Cipularang yang menghubungkan Pasar dan Pelabuhan internasional di Jakarta
・ Cakupan wilayah Kabupaten Bandung Barat, meliputi 15 (lima belas) kecamatan yang terdiri dari : Padalarang, Cikalongwetan, Cililin, Parongpong, Cipatat, Cisarua, Batujajar, Ngamprah, Gununghalu, Cipongkor, Cipeundeuy, Lembang, Sindangkerta, Cihampelas dan Rongga kaya akan hasil tambang seperti:
Andesit luas 61.84 Ha tersebar di Kecamatan; Padalarang, Batujajar, Cililin.
Pasir luas 26 Ha tersebar di Kecamatan; Padalarang, Cipatat, dan Cikalongwetan.
Marmer luas 7.7 Ha tersebar di Kecamatan; Pipatat.
Kapur luas 15 Ha tersebar di Kecamatan Padalarang, Cipatat.
・ Dilihat dari sisi penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Bandung Barat, penggunaan lahan untuk budidaya pertanian merupakan penggunaan lahan terbesar yaitu 66.500,294 HA, sedangkan yang termasuk kawasan lindung seluas 50.150,928 HA, budidaya non pertanian seluas 12.159,151 HA dan lainnya seluas 1.768,654 HA. .
Problema Situasi
・ Akibat krisis finansial global, produk ekspor Indonesia yang utamanya berasal dari Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat baik komoditi seperti karet, manufaktur seperti komponen sepatu, tekstil akan terganggu dengan menurunnya daya beli masyarakat di AS, Eropa serta menurunnya target penjualan perusahaan di Jepang dan Asia Timur (Jepang, Korea, China dan Singapura)
・ Diperlukan dukungan dan pemahaman tentang pentingnya kemitraan dalam mendukung iklim ekonomi dan investasi di era krisis, bukan hanya dari pemerintah daerah akan tetapi pemerintah pusat dan juga pelaku bisnis
・ Dukungan nyata dari pelaku bisnis nasional dan investor diperlukan terutama dalam manajemen, permodalan, jaringan pemasaran hingga pola Bapak angkat
・ Khusus untuk kabupaten Bandung Barat, sebagai kabupaten yang baru terbentuk diperlukan asistensi dari para ahli yang berpengalaman dalam rangka mewujudkan visi dan misinya

0 comments:
Post a Comment