Hadapi "Pemain" Asing, Bank Syariah Lokal Harus Inovatif
Kamis, 19 Februari 2009
Hadapi "Pemain" Asing, Bank Syariah Lokal Harus Inovatif
DIPATI UKUR,(GM)-
Bank-bank syariah lokal harus lebih inovatif dalam mengelola produk mereka dan mampu mempertahankan konsumen yang loyal. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya "pemain baru" perbankan syariah, khususnya dari bank-bank asing dengan modal besar.
Demikian dikatakan praktisi sekaligus konsultan perbankan syariah Jawa Barat, Dr. M. Syafi'i Antonio, M.Ec. kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam seminar perbankan syariah di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jln. Dipati Ukur Bandung, Rabu (18/2).
"Munculnya bank-bank asing dalam perbankan syariah di tahun 2009 ini, menunjukkan adanya potensi besar dalam perbankan syariah dan bisnis ini sedang tumbuh. Ini adalah sebuah prospek untuk tumbuhnya pasar," kata Syafi'i.
Dengan munculnya pemain baru tersebut, lanjutnya, bank-bank syriah yang sudah ada jangan sampai berebut pasar yang sempit dan itu perlu didukung dengan anggaran sosialisasi yang lebih besar lagi.
"Munculnya pesaing harus diimbangi dengan penambahan pangsa pasar sehingga tidak terpaku pada pasar yang sudah ada," jelas Syafi'i.
Kehadiran perbankan syariah asing, lanjut Syafi'i, merupakan tantangan bagi bank syariah lokal untuk lebih inovatif, selain mempertahankan konsumen yang sudah loyal. "Bank asing tentu memiliki kapital yang jauh lebih besar, sehingga perlu strategi yang tepat untuk bisa mengatasinya," paparnya.
Diakui Syafi'i, bank syariah lokal masih memiliki kelemahan dalam menjalankan bisnisnya sekarang, yang pada akhirnya akan memengaruhi kinerja dari bisnis ini. "Belum semua bank syariah memiliki layanan SMS banking, sehingga sering terjadi antrean dalam layanan, selain juga speed approval antara bank syariah cabang dengan pusat," katanya.
Selain itu, tambahnya, bank syariah sekarang masih menjadi bagian unit usaha syariah (UUS), sehingga banyak keterbatasan dalam menjalankan kegiatannya. "Berbeda ketika syariah ini sudah menjadi bagian tersendiri, tidak sebagai unit usaha seperti kebanyakan bank syariah yang ada," beber Syafi'i.
Menurut Syafi'i, salah satu yang harus dilakukan bank syariah adalah memperkuat gugus front liner di samping mampu memahami sisi produk syariah. "Semua yang dilakukan agar tidak kalah dari gempuran bank-bank yang makin banyak mengembangkan usahanya dengan sistem syariah," tegasnya. (B.89)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)

0 comments:
Post a Comment