Idealnya 2,5% dari Jumlah Penduduk : Jawa Barat Kekurangan Pengusaha
PASIRKALIKI,(GM)-
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan merasa prihatin karena jumlah pengusaha di Jawa Barat terbilang sangat minim. Bahkan, angkanya berada di bawah 1% dari jumlah penduduk Jawa Barat yang mencapai sekitar 42 juta.
"Jabar kekurangan pengusaha. Posisinya di bawah 1%, paling sekitar 0,7%. Ini sangat memprihatinkan, karena idealnya harus bisa mencapai 2,5%. Itu baru bisa meningkatkan perekonomian suatu daerah," kata Ahmad Heryawan kepada wartawan, usai membuka acara Rapat Pimpinan Provinsi Kadin Provinsi Jawa Barat (Rapimprov Kadin) di Hotel Hilton, Jln. Pasirkaliki Bandung, Kamis (28/5).
Diungkapkan Heryawan, peranan swasta dan pengusaha sangat berpengaruh terhadap pengembangan suatu daerah. Dalam rangka mengembangkan para pelaku usaha dan pengusaha, Pemprov Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Kadin Jawa Barat.
"Kerja sama dengan Kadin ini sangat penting, karena dengan menyisipkan materi kewirausahaan di sekolah menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi, dapat menumbuhkan para entrepreneur yang tangguh. Terlebih mereka pun akan mendapatkan pelajaran dengan praktik di lapangan," jelas Heryawan.
Saat ini, program tersebut masih dikaji dan diharapkan tahun 2010 sudah bisa dilaksanakan.
Dukung pemprov
Minimnya jumlah pengusaha di Jawa Barat diakui Agung Suryamal Sutisno, Ketua Kadin Jawa Barat. Menurutnya, jumlah pengusaha di Jawa Barat hanya 0,7% dari jumlah penduduk di Jawa Barat.
Agung menyambut baik program Pemprov Jawa Barat untuk menyisipkan materi kewirausahaan dalam pengembangan jiwa entrepreneur di lingkungan sekolah dan kampus. "Konsepnya melalui akademi, itu akan disisipkan materi kewirausahaan. Seperti pengetahuan tentang bisnis, network, pemahaman tentang pasar, dan lainnya. Kita pun akan menampilkan tokoh pengusaha sukses, sehingga bisa berbagi pengetahuan dengan pelajar," jelasnya.
Saat ini, lanjut Agung, usaha yang sangat potensial untuk pengembangan ekonomi di Jawa Barat terletak pada industri kreatif. Terutama yang berhubungan dengan produksi kerajinan serta teknologi informasi.
"Sekarang ini program tersebut masih dalam kajian kita, dan kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk tindak lanjutnya," jelas Agung. (B.99)**
(Sumber : www.klik-galamedia.com)

0 comments:
Post a Comment