Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

12 May, 2009

Jalan Alternatif Cimahi-KBB Ambles

NGAMPRAH,(GM)-
Jalan alternatif yang menghubungkan Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat (KBB) via Kp. Bunisari, Kec. Ngamprah ambles, Senin (11/5). Akibatnya, kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalan yang lokasinya masuk RW 03 Desa Gadongbangkong, tepat di atas proyek perumahan.

Sebelum ambles, jalan desa yang menghubungkan daerah Contong Kel. Cibeber, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi dengan Kp. Bunisari, Desa Gadobangkong, Kec. Ngamprah, KBB ini, mengalami retak-retak. Retakan badan jalan sekitar 15 meter dengan lebar sekitar 3,5 meter. Tidak diketahui, kapan badan jalan itu retak-retak. Namun diperkirakan, retakan pertama kali terjadi Senin (11/5) dini hari.

Banyaknya truk yang melewati jalan retak ini, mengakibatkan lapisan badan jalan sempat turun beberapa cm. Pergerakan tanah dikhawatirkan dapat menyebabkan tanah longsor yang bisa menimbun lokasi proyek perumahan.

Irus Ruswandi (47), salah seorang pekerja proyek dari CV Bukit Indah mengatakan, untuk meratakan tanah dikerahkan satu unit backhoe. Badan jalan selain ditimbun dengan menggunakan tanah, juga bebatuan.

"Penanganan secara darurat baru dilaksanakan sekitar pukul 07.00 WIB. Baru sekitar pukul 10.00 WIB mobil bisa lewat. Namun, harus bergantian, tidak boleh dilewati bersamaan dari dua arah," katanya.

Dihubungi terpisah, Camat Ngamprah, Rasnyah Moch. Ilyas menuturkan, aparat kecamatan sedang meninjau lokasi bencana. Tak sekadar mengumpulkan informasi, pihaknya juga akan mengambil foto-fotonya.

"Langkah yang akan diambil kecamatan tinggal menunggu hasil laporan petugas. Apakah ada unsur kelalaian manusia atau murni bencana alam," tegasnya.

Sementara itu, sejumlah warga yang ditemui menduga retakan dan amblesnya jalan desa tersebut akibat pengerukan bibir tebing bawah jalan. Kondisi itu semakin diperparah dengan hujan deras yang turun hampir tiap hari selama satu pekan terakhir.

Rasnyah mengungkapkan, pembangunan kompleks perumahan tersebut sudah dimulai sejak 2008. Ditegaskannya, kompleks itu memiliki izin.

"Izin-izinnya ada. Tapi apakah ada kaitannya dengan aktivitas pembangunan kompleks tersebut dengan terjadinya tanah retak dan ambles, perlu penelitian. Saya masih menunggu laporan staf kecamatan yang sedang meninjau lokasi bencana. Jika perlu saya akan undang pengembangnya," ujar Rasnyah.

Rasnyah tidak memungkiri, selama ini belum pernah terjadi bencana alam, baik longsor, tanah retak maupun tanah ambles di sepanjang jalan tersebut. (B.104)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)


0 comments:

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP