Tangkubanparahu Dihapus dari Logo Kab. Bandung

SOREANG,(GM)-
Pemkab Bandung berencana mengubah logo Kab. Bandung karena logo yang sekarang digunakan dianggap sudah tidak sesuai. Apalagi sejak wilayah Bandung Barat menjadi pemerintahan sendiri, ada beberapa bagian dari logo yang sudah tidak relevan jika digunakan.

"Beberapa bagian sudah tidak sesuai dengan kondisi Kab. Bandung. Misalnya Gunung Tangkubanparahu yang sekarang letaknya di Kab. Bandung Barat. Begitu juga dengan pohon kina yang sekarang sudah tidak menjadi produk unggulan Kab. Bandung lagi," ujar Asisten Administrasi Pemkab Bandung, Drs. H. Djamu Kertabudi kepada "GM", Jumat (22/5).Menurut Djamu, perubahan logo Kab. Bandung tidak boleh lepas dari dari aspek sejarah, visi, sumber kekayaan alam, dan sosial budaya. "Untuk logo yang baru harus punya aspek tersebut. Kami minta masyarakat untuk memberikan saran untuk perubahan logo. Hasil sumbang saran dari masyarakat, lanjutnya, akan diteliti oleh beberapa ahli desain grafis, ahli sejarah, dan seniman," katanya.

Sementara untuk mengubah logo tersebut, Pemkab Bandung sudah melakukan pertemuan dengan pers, LSM, seniman, Apdesi, Forum Camat, dan SKPD. Dari pertemuan tersebut, ada beberapa kesepakatan tentang perubahan logo Kab. Bandung.

Logo Kab. Bandung yang sekarang digunakan, terdiri atas beberapa gambar. Gambar Gunung Tangkubanparahu dengan latar belakang warna hijau, mempunyai makna Kab. Bandung memiliki tanah yang subur dengan alam pegunungan yang hijau dan asri. Gambar lainnya berupa bentangan gerigi dengan warna hitam yang melambangkan masyarakat Kab. Bandung memiliki pendirian yang kokoh dalam membendung hawa nafsu.

Sedangkan gambar pohon kina, melambangkan Kab. Bandung memiliki lahan perkebunaan yang sangat luas serta pohon kina yang dulunya merupakan produk unggulan Kab. Bandung. Gambar garis bergelombang berwarna putih dan biru, bermakna Kab. Bandung mempunyai banyak sumber daya air yang berasal dari danau dan sungai. Moto Kab. Bandung tertera dalam lambang tersebut dengan tulisan "Repeh Rapih Kerta Raharja". (B.97)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)