Dibutuhkan Kreativitas Instansi Dalam Pembangunan KBB

Jumat, 17 Juli 2009
NGAMPRAH,(GM)-
Bupati Bandung Barat, Abubakar menyatakan, masyarakat sekarang tidak butuh janji dari pejabat, tapi karya nyata. Kinerja pemerintah baru dikatakan baik apabila masyarakat sudah bisa merasakan, melihat, dan memanfaatkan hasil dari sebuah pembangunan.

"Keinginan masyarakat itu sederhana sekali, hanya butuh pembangunan yang bisa dirasakan dan dilihat manfaatnya. Sementara di sisi lain, untuk mewujudkan sebuah pembangunan, pemerintah harus terlebih dulu membuat perencanaan, menyiapkan anggaran, dan mekanisme lainnya. Tidak bisa begitu saja membangun," kata Abubakar saat memberikan penjelasan tentang satu tahun masa pemerintahannya kepada wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Ngamprah, Kamis (16/7).

Abubakar didampingi Wakil Bupati, Ernawan Natasaputra serta para pejabat KBB, menjelaskan, untuk menggenjot pembangunan dibutuhkan anggaran yang besar. Tidak mungkin hanya bergantung pada pendapatan asli daerah (PAD).
"Jangan terlalu bergantung pada PAD. Perlu kreativitas dari masing-masing instansi untuk dapat menarik anggaran dari pusat ke daerah. Asal kita punya tekad dan kemauan, pemerintah pusat pasti akan memberikan respons positif," ujarnya.

Pemkab Bandung Barat di bawah kepemimpinan Abubakar dan Ernawan Natasaputra genap berumur satu tahun pada 17 Juli. Dalam kurun waktu satu tahun itu, berbagai proyek berskala besar sudah dicanangkan, mulai dari pembangunan fly over yang membentang dari pertigaan Jln. Cimareme sampai Situ Ciburuy, pintu Tol Warung Domba, pembebasan lahan calon ibu kota, sampai rehab kantor sekretariat daerah.

Sudah diagendakan

Menanggapi hal itu, Abubakar mengatakan, pembangunan berbagai proyek bernilai ratusan miliar tersebut sebenarnya bukan merupakan ajuan baru. Proyek tersebut sudah masuk agenda perencanaan pembangunan pada saat wilayah Kab. Bandung Barat bergabung dengan Kab. Bandung.

Wakil Bupati, Ernawan Natasaputra menyatakan, sulit mengukur tingkat kepuasan atas kinerja pemerintahan dalam waktu satu tahun. Ukuran kepuasan itu sangat relatif. Satu kelompok bisa merasa puas, namun di pihak lain ada yang merasa tidak puas.

"Kami tidak bisa menjawab, puas atau tidak atas kinerja pemerintahan dalam waktu satu tahun terakhir ini. Namun kami akui masih perlu peningkatan kinerja sampai bisa mencapai titik optimal," kata Ernawan. (B.104)** (Sumber : www.klik-galamedia.com)