Dugaan Korupsi Bank Jabar Nuriana Diperiksa

Rabu, 22 Juli 2009
JAKARTA,(GM)-
Mantan Gubernur Jawa Barat, R. Nuriana diperiksa selama 4 jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Jabar-Banten, Selasa (21/7).

Nuriana yang mengenakan kemeja abu-abu meninggalkan KPK sekitar pukul 14.00 WIB. Saat ditanya wartawan, Nuriana menolak menjelaskan tentang materi pemeriksaan terhadap dirinya.

"Saya diperiksa sebagai saksi buat US," katanya sambil memasuki mobil Innova hitam yang menunggunya di Kantor KPK, Jln. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sementara itu, salah seorang pemeriksa dari KPK yang dihubungi secara terpisah oleh wartawan, mengatakan, Nuriana diperiksa sebagai saksi untuk tersangka US. "Ia diperiksa sebagai saksi tersangka US," katanya. Kasus korupsi di BPD Bank Jabar-Banten diperkirakan merugikan negara hingga Rp 37 miliar. Kasus ini melibatkan mantan Dirut Bank Jabar-Banten berinisial US sebagai tersangka. US dijerat dengan pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Modus yang digunakan tersangka yaitu memberlakukan biaya tambahan bagi bank-bank cabang yang akan menyetorkan uang ke pusat. Uang itu kemudian digunakan sebagai kaver untuk setoran modal.

Berdasarkan data yang dihimpun wartawan, KPK juga tengah membidik keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, yaitu UKS, mantan Direktur Operasional Bank Jabar, dan ASS mantan Direktur Pemasaran Bank Jabar.

Wakil Ketua Bidang Penindakan KPK, Bibit Samad Rianto mengungkapkan, dua mantan pejabat itu diduga membantu tersangka US dalam mengumpulkan uang dari cabang Bank Jabar.

Wakil Ketua KPK lainnya, Chandra Hamzah mengatakan, pengumpulan uang itu bukan untuk keperluan Bank Jabar. "Uang malah digunakan tersangka," tambahnya. (B.109/net)**
sumber klik-galamedia.com