Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

24 July, 2009

Mobile-Community Access Point (M-CAP) : Masyarakat Pedesaan Harus Bisa Internet

TEKNOLOGI internet, zaman sekarang ternyata bukan hanya dibutuhkan para pebisnis, pejabat atau mahasiswa/pelajar. Tapi juga masyarakat di pedesaan seperti petani.

Alasannya internet bisa membuka wawasan. Para petani bisa mengetahui cara bercocok tanam yang baik, cara memasarkan hingga ke mana harus memasarkannya. Selaian itu, mereka pun bisa memastikan kisaran harga hasil pertanian, hingga mempromosikan hasil pertanian mereka.

Begitu pun dengan masyarakat lain, seperti peternak atau pelaku koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM). Dengan internet mereka bisa menambah wawasan agar usahanya lebih maju.

Sayangnya praktik untuk mewjudkan hal tersebut, masih banyak menemui kendala di lapangan. Selain perangkat komputer, biaya untuk pembayaran langganan internet ke provider pun masih terbilang cukup mahal bagi mereka.

"Memang masih banyak kendala untuk mewujudkan hal tersebut. Sebab tidak semua masyarakat di pedesaan, seperti di Kab. Bandung mampu membeli perangkat komputer maupun pembayaran langganan internetnya. Belum lagi tidak semua provider, sinyalnya bisa ada di tiap desa," kata Elly Agustini, S.Kom., Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Informasi, Badan Perpustakan, Arsip, dan Pemberdayaan Informasi (Bapapsi) Kab. Bandung kepada "GM", belum lama ini.

Menurut Elly, sebenarnya antusiasme masyarakat di pedesaan terhadap pemanfaatan internet tidak kalah dengan yang di perkotaan.

Buktinya, sekarang ada beberapa pelaku KUKM di Kab. Bandung yang memanfaatkan internet untuk hubungan bisnis dengan pelaku KUKM di luar daerah.

"Kalau para pelaku KUKM mungkin mampu untuk menyediakan perangkatnya. Tapi sayang untuk petani atau masyarakat lainnya cukup kesulitan. Padahal mereka sangat antusias," ujarnya.
Mendatangi desa

Untungnya keinginan internetan masyarakat di pedesaan sekarang sedikit terobati dengan adanya Mobile-Community Access Point (M-CAP). M-CAP yang bisa disebut layanan internet berjalan ini, banyak sekali fungsinya. Seperti memberikan pelayanan dan pelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), akses internet, layanan telepon, dan kegiatan diseminasi audio visual.

Dijelaskan Elly, layanan M-CAP ini, hampir setiap saat mendatangi desa-desa di seluruh Kab. Bandung. Namun karena yang dimiliki Pemkab Bandung baru satu unit, terpaksa layanan ini digunakan secara bergilir.

"Dengan M-CAP, masyarakat bisa internetan gratis, baik membuka web atau lainnya. Sayangnya karena dalam M-CAP ini hanya ada 6 perangkat komputer, terpaksa harus gantian," jelasnya.

Selain melakukan layanan internet gratis dengan M-CAP, lanjutnya, pihaknya juga melakukan pelatihan-pelatihan berbasis internet ke sekolah-sekolah. "Kalau di kota mungkin ada pelajaran komputer karena punya lab komputer. Kalau di desa, 'kan belum tentu," jelasnya.

Namun dengan M-CAP, minat masyarakat cukup terobati, namun bukan berarti tidak ada kendala dalam operasionalnya. Salah satunya medan menuju pedesaan di Kab. Bandung yang sebagian susah dilalui dan sinyal provider yang digunakan tidak ada.

"M-CAP ini mobilnya cukup besar. Kalau jalannya terjal berbatu terpaksa tidak bisa dilalui karena takut terguling. Belum lagi ada beberapa desa yang tidak terjangkau sinyal provider-nya," katanya sambil menambahkan, pihaknya kini masih mempelajari bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. (dadang setiawan/"GM")** (Sumber : www.klik-galamedia.com)


0 comments:

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP