Video Temu Bisnis dan Investasi Kabupaten Bandung Barat (KBB)

30 October, 2008

Dana Bencana KBB Rp7 M

Wednesday, 29 October 2008
BANDUNG BARAT (SINDO) – Bupati Bandung Barat Abubakar mengakui pemerintahannya belum siap mengerahkan alatalat penanggulangan bencana alam termasuk armada alat-alat berat.

“Kami akui saat ini fasilitas bantuan alat-alat untuk membantu penanganan bila terjadi bencana alam masih minim. Tapi,kami akan berusaha keras mendatangkan peralatan berat seperti loaderdan truk untuk upaya evakuasi,” ujar Abubakar di sela meninjau kawasan longsor di Kampung Cinangsi RT 2/RW 4 Desa/Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kemarin.

Longsor di sana terjadi akibat hujan sangat lebat yang turun sepanjang Selasa (28/10) malam hingga kemarin pagi. Akibatnya, akses jalan desa yang menghubungkan Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Cipeundey tertutup lima jam dan baru bisa dibuka kembali menjelang siang kemarin setelah aparat Pemkab KBB dan personel Komando Rayon Militer (Koramil) setempat membersihkan tanah longsoran tanpa alat berat sama sekali.

Mereka menggunakan pacul, linggis, singkup, dan peralatan kecil lainnya. Menurut Abubakar, meski tak punya alat-alat berat,KBB memiliki dana taktis untuk bantuan penanggulangan bencana sebesar Rp7 miliar yang belum terpakai sama sekali. Anggarannya masuk di APBD 2008.“Dana ini bisa digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana,”katanya.

Abubakar juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadaicurahhujanyangsaatini intensitasnya semakin tinggi. Selain di Kampung Cinangsi, bencana longsor kemarin juga terjadi di Kampung Cinanggeuh RT 1/RW 18 Desa Tagog Apu,Kecamatan Padalarang. Tidak ada korban jiwa dalam kedua peristiwa ini. Radi Rohyadi, 41, warga Kampung Kebonkalapa RT 1/3 Desa/Kecamatan Cipatat mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB kemarin.

Saat itu hujan sedang derasderasnya. Tanah longsor dari ketinggian 15 meter diiringi suara gemuruh yang cukup keras hingga terdengar ke rumahwargayangjauhdarilokasi kejadian.“Untung saja longsor terjadi dinihari saat jalan sedang sepi. Kalau siang, bisa ada korban jiwa," terangnya.

Kepala Desa Cipatat Darya Sugangga mengatakan,tanah tebing di sisi jalan sepanjang 1,5 km memang rawan longsor. Di lokasi yang sama juga pernah terjadi longsor pada pekan lalu hingga sempat menimbun badan jalan meski skalanya lebih kecil dari longsor kemarin. Kepala Urusan Kesra Desa Cipatat Amin Suherman menjelaskan, aliran air hujan menggerus langsung dinding tanah yang miring karena tidak ada saluran air di pinggir jalan.

“Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum membuat saluran air di jalan kabupaten yang dibangun pada tahun 2005 ini,”katanya. Kepala Dinas PU KBB Asep Sodikin menerangkan,kontur tanah di wilayah Cipatat tidak serawan daerah di Bandung Barat bagian selatan seperti Gununghalu,Rongga,atau Cipongkor.

Dia menyatakan,Pemerintah KBB sudah mengedarkan peta rawan longsor untuk masyarakat melalui kantor camat atau desa. Sementara itu, longsor di Kampung Cinanggeuh mengakibatkan badan jalan penghubung antara Kecamatan Padalarang dan Cisarua tertutup timbunan tanah. Akibatnya, aktivitaswargadansiswa sekolah yang melewati jalan ini terhambat. Terlebih, tak ada alat berat untuk menyingkirkan tanah secara cepat. (sindo)

0 comments:

detiknews

Viva News - BISNIS

Kirim SMS Gratis


Gabung Dengan Komunitas BB Online

Pimpinan Umum :
Drs. Ade Ratmadja
Email : (aderatmadja@bandungbaratonline.com)
Pimpinan Redaksi :
Agus Candra Suratmaja, S.P
Email : (aguscandra@bandungbaratonline.com)

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP