Longsor Putuskan Rongga-Gununghalu
RONGGA,(GM)-
Longsoran tanah lebih dari 500 meter kubik, menimpa badan Jln. Cibedug Kp. Cihurang RT 01/RW 13 Desa Cibedug, Kec. Rongga, Kab. Bandung Barat (KBB), hingga sempat memutuskan arus transpotasi, Minggu (1/2) sekitar pukul 19.40 WIB. Panjang jalan yang tertimbun material tanah serta batu cadas, mencapai hampir 100 meter.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun mobilitas warga yang tinggal di 8 desa, Kec. Rongga yang hendak bepergian ke Kec. Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, Padalarang, Soreang, Kota Cimahi, sampai Kota Bandung ataupun sebaliknya, terhambat.
Mereka terpaksa harus ganti kendaraan umum yang ngetem di tiap ujung badan jalan, yang tertimpa longsoran tanah. Ruas jalan tersebut baru bisa dilalui kendaraan roda empat, Senin (2/2) sekitar pukul 14.30 WIB.
Hanya berselang beberapa jam dari kejadian di Rongga, bencana alam tanah longsor juga menimpa ruas jalan milik Provinsi Jawa Barat ini di wilayah Kec. Gununghalu. Sedikitnya ada dua titik bencana, yaitu di Kp. Pasirjaya RT 01/RW 17 Desa Gununghalu dan di Kp. Cilanang, Desa Wargasaluyu.
Namun, bencana alam tanah longsor di wilayah Kec. Gununghalu, tak separah di Rongga. Material tanah yang menutup badan jalan, cepat disingkirkan warga dan unsur Muspika Kec. Gununghalu. Sehingga kendaraan roda empat bisa melewati ruas jalan tersebut, Senin pagi.
Keterangan yang dihimpun "GM" dari berbagai sumber di lapangan, longsor yang menimpa badan Jln. Cibedug, bersamaan dengan turunnya hujan deras. Diawali dari bencana alam tanah longsor di Irigasi Cidadap II, yang terletak tepat di atas Jln. Cibedug. Longsoran tanah menutupi saluran irigasi sepanjang 25 meter, menyebabkan air meluap dan tumpah ke bibir tebing jalan.
Akibatnya, luapan air menggerus bibir tebing sehingga menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor. Longsor yang terjadi akibat gerusan luapan air Irigasi Cidadap II ini, tidak terjadi sekaligus, tapi sedikit demi sedikit. Longsor masih terjadi sampai Senin sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Camat Rongga, Meidi mengungkapkan, arus kendaraan terputus total sejak pukul 02.00 WIB dini hari sampai pukul 07.00 WIB. Untuk menyingkirkan longsoran tanah dan bongkahan batu besar, dikerahkan sebanyak 100 orang warga.
"Hanya sedikit tanah yang bisa disingkirkan warga sehingga sampai pukul 07.00 WIB baru dapat membuka ruang untuk motor. Sementara mobil sama sekali tidak bisa melewati jalan itu," ungkap Meidi kepada "GM" di Rongga.
Bongkahan batu
Untuk mempercepat proses pembersihan badan jalan dari longsoran tanah, Dinas Pekerjaan Umum KBB mengerahkan 1 unit loader. Proses penyingkiran bongkahan batu raksasa, sempat tak berjalan mulus. Pasalnya, ukuran bongkahan batu cadas jauh lebih besar ketimbang loader.
Untuk membantu mempercepat proses pembersihan badan jalan, pintu air Irigasi Cidadap II ditutup. Tujuan penutupan pintu air, agar aliran air dari Irigasi Cidadap II tidak tumpah ke jalan. "Sejak kemarin, pintu air Irigasi Cidadap II untuk sementara ditutup. Sedangkan sisa air yang masih menggenangi saluran irigasi, akan disedot dengan menggunakan pompa," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Asep Sodikin.
Longsor yang menghantam tiga titik ruas jalan di Rongga dan Gununghalu, mengundang perhatian Bupati Bandung Barat, Abubakar dan Wakil Bupati, Ernawan Natasaputra. Keduanya meninjau lokasi kejadian di tengah hujan rintik.
Bupati Abubakar kepada wartawan mengatakan, titik lokasi bencana alam tanah longsor di Jln. Cibedug, hampir terjadi tiap musim hujan. Selain dipengaruhi oleh meluapnya air dari Irigasi Cidadap II, juga struktur tanah tebing itu rawan longsor. (B.104)**
(Sumber : www.klik-galamedia.com)

0 comments:
Post a Comment