Untuk Jangkau Warga di Daerah Pelosok Kejar Target, KBB Butuh Tambahan e-KTP Mobile
sabtu, 23 juni 2012 00:44 WIB BATUJAJAR (GM) - Kabupaten Bandung Barat (KBB) membutuhkan perangkat perekam data e-KTP mobile untuk mengejar target 80 persen dari seluruh wajib KTP pada bulan Oktober 2012 mendatang. Perangkat perekam data e-KTP mobile yang bisa dibawa ke pelosok perdesaan ini diyakini bakal mendongkrak capaian e-KTP di KBB. Kebutuhan tambahan perangkat perekam data e-KTP itu disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sopil (Disdukcasip) KBB, Masngudi. "Dengan tambahan 17 perangkat e-KTP mobile, diperkirakan pada bulan Oktober nanti, Bandung Barat sudah merekam 85 persen dari jumlah wajib KTP. Selain itu, kami pun masih mengusahakan mendapat pinjaman 30 alat perekam dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Masngudi. Ia mengungkapkan, hingga tanggal 11 Juni lalu, dari 1.317.779 wajib KTP di KBB, baru 242.406 warga atau 18,40 persen yang telah melakukan perekaman data e-KTP. Jumlah tersebut tersebar di 15 dari 16 kecamatan di KBB. Satu kecamatan lagi, yaitu Saguling baru melakukan perekaman data e-KTP pada pekan ini karena sebelumnya belum mendapatkan perangkat perekamnya. Dikatakan, sejauh ini, KBB baru memiliki satu perangkat perekam data e-KTP mobile yang untuk sementara dipakai di Kecamatan Saguling mulai pekan lalu. Perangkat perekam data e-KTP mobile yang terdiri atas laptop, perekam gambar retina, sidik jari, papan tanda tangan elektronik, dan kamera, bisa dimasukkan ke dalam ransel dan dibawa operator menggunakan sepeda motor. "Dengan demikian, perekaman data tidak hanya dilakukan di kantor kecamatan. Kita sangat membutuhkannya untuk menjangkau daerah pelosok yang banyak di KBB," katanya. Hanya 58 persen Diungkapkan Masngudi, dengan raihan yang baru 18,40 persen hingga 11 Juni lalu, ia memperkirakan, pada bulan Oktober mendatang, perekaman data e-KTP di KBB hanya akan mencapai 58 persen dari total wajib KTP. Itu dengan asumsi, tetap memanfaatkan 32 perangkat perekam yang tersebar di 15 kecamatan, di luar Saguling. Khusus untuk Kec. Saguling, Masngudi mengatakan, terlambat melakukan pelayanan karena pada saat pendataan program e-KTP, kecamatan tersebut belum dimekarkan. "Baru bulan ini Saguling mulai melakukan perekaman data e-KTP. Itu pun masih dengan satu perangkat e-KTP mobile," katanya. Selain perangkat perekam e-KTP mobile, Masngudi juga masih membutuhkan tambahan perangkat perekan statis untuk sejumlah kecamatan padat penduduk, seperti Padalarang, Ngamprah, Batujajar, Cikalongwetan, dan Lembang. "Kita harapkan, lima kecamatan padat penduduk ini akan mendapat perangkat tambahan pertengahan Juli," katanya. (B.84)** sumber galamedia
0 comments:
Post a Comment